Minggu, 22 Januari 2017

Bila Aktivis Dakwah Kampus Hangout

Assalamu'alaikum wr.wb

kali ini mimin mau share sedikit tentang fakta yang mungkin terjadi pada diri kita sendiri. semoga tulisan ini bisa membuat kita lebih berbenah diri lagi dan berhati-hati.


By: Mochamad Redza Kusuma


Di era socmed seperti sekarang ini, Saya sering jumpai pola-pola baru interaksi para aktivis dakwah kampus dalam bergaul. "Baru" dalam arti tidak (atau langka) dijumpai pada masa-masa saya dahulu berkecimpung di dunia dakwah kampus. (jadi berasa tuwiirrr, hahaha...)
Salah satu hal -di antara banyak hal lainnya- yang cukup menonjol adalah tren jalan-jalan bareng ke tempat wisata, night park, atau nonton bareng di bioskop; umumnya Aktivis Dakwah Kampus terjangkau dengan fasilitas hiburan daerah perkotaannya.
Umumnya para ADK ini memiliki pengajian atau majelis pembinaan keIslaman rutin; dan karenanya, hangout yang mereka lakukan tidak menabrak waktu-waktu sholat mereka. Film yang ditonton (seandainya mereka ke bioskop) juga dipilih genre yang judulnya berbau religi.
Pun, saat mereka bergerombol, ada jarak yang memisahkan antara ikhwan dan akhwat. Hangout Syar'i, barangkali ini istilah keren yang mereka cetuskan. Jalan-jalan ala anak muda, namun tetap memperhatikan ibadah dan akhlak Islam.

Barangkali juga saat jalan-jalan tiada hentinya mereka membaca istighfar, wirid Al-Ma'tsurot/pagi & petang, atau muroja'ah hafalan Quran kali yaa...hehehe.
Umumnya, hangout ini diikuti oleh mereka yang aktif pada satu departemen, divisi, bidang, biro, atau kelompok kerja yang sama di organisasi dakwah dimana mereka aktif. Bisa hanya ikhwan saja, bisa pula akhwat saja, dan tak jarang (iya, beneran lohh...) ikhwan dan akhwat jalan bareng. Meski rame-rame. No khalwat, please...
Menurut survei kecil-kecilan Saya (biar bisa dibilang ilmiah dikit gituu...^^), motif utama hangout seperti ini adalah dalam rangka mengokohkan semangat ber-ukhuwwah Islamiyyah di antara mereka. Mereka sadar ada persoalan kerekatan Ukhuwwah yang bisa bertransformasi menjadi keretakan, bila tidak segera diantisipasi. Salah satunya adalah, ya dengan melakukan hangout "Islami".
Beberapa motif lain yang Saya jumpai adalah :
- Sarana hiburan sehabis UTS, UAS
- Recovery semangat pasca- event kepanitiaan besar yang menguras tenaga, pikiran, dan biaya
- Momen untuk menggali dan mengenal lebih dekat antar sesama pengurus organisasi
- Mengisi kekosongan program/kegiatan formal
- Konsolidasi sebelum launching program baru di organisasi
***
Ini yang paling unik.
Faktanya, dalam kegiatan Hangout tersebut (dimana selalu menyertakan aktivitas makan-makan di restoran atau tempat kongkow), jumlah personel yang hadir selalu lebih lengkap dan banyak dibanding saat mereka hadir di kegiatan rapat-rapat organisasi konvensional.
Personel yang selama ini menjadi pseudo-ADK (namanya doang tertera dalam daftar pengurus organisasi, namun tidak/jarang di dunia nyata), mendadak komplit bin ontime, di acara hangout dan kongkow tersebut. Keren ya? This is the power of mlaku-mlaku, qiqiqiqi..... :-D
Pendekatan konsolidasi organisasi ternyata lebih menarik bila dikemas melalui acara fun, santai, dan nyaris tidak bernuansa serius. Hal ini terlihat dari senyum yang merekah selebar-lebarnya pada foto-foto hangout yang para ADK itu unggah di socmed.

Apalagi jika uploaded photos itu di-Like dan dikomentari banyak ADK yang lain dengan histeria macam: "Aaaaa,... aq pengen ikut ukhti!", atau "Subhanallah, bro, ukhuwwah yang indah!", atau "Syukron udah di-tag," atau "Jazakallah, smg ukhuwwah ini sampai jannah-Nya"
Comments yang Islami. Istilah yang mbois, hehehe.
Komen-komen positif dari netizen yang juga sesama ADK tak jarang "menginspirasi" yang lain untuk berbuat yang sama. Tak jarang, di kemudian hari Saya jumpai juga 'perlombaan' hangout antar Departemen, atau unit kerja lain di organisasi itu. Mereka janjian ketemuan hangout di suatu tempat, jalan-jalan as usually, foto selfie dan groupie, kemudian mengunggahnya di socmed, diberi caption berupa doa-doa biar ukhuwwah ini langgeng, atau ada keberkahan dari hangout ini, atau bla bla bla yang lain, lalu..... tadaaaaa...! Banjir jempol, share, dan komens.
Yaa, alhamdulillah yaa (gaya Syahrini) timeline Saya akhirnya lumayan dibanjiri oleh 'pemandangan' yang menyejukkan. Paling enggak, alternatif positif ketimbang postingan hoax, penuh cacian, kriminalitas, vandalisme verbal, atau status-status yang nyaris ga bermanfaat dari sebagian friends yang Saya kenal.

Menyejukkan? Iya. Gimana enggak menyejukkan. Wajah-wajah ganteng, keren, dan macho para ikhwan sekarang mudah banget diakses oleh siapa saja. Janggut mereka yang berkilau, kulit mereka yang kinyis-kinyis, dan potongan rambut ikhwan yang kekinian, banjir di timeline Saya, dan di jutaan pengguna socmed.
Yang akhwat juga demikian. Duuuh, cantik-cantik ya akhwat jaman sekarang. Khimarnya puanjang-panjang, berwarna-warni, melambai terkena ikhwan. Gamisnya cerah, modis, kayak di toko fashion hijab syar'ie yang lagi menjamur itu.
Woww, tatapan mata akhwat begitu mempesona. Kulitnya putih mulus dengan efek Instagram dan aplikasi editing yang sempurna. Senyumnya kayak bidadari Surga. Yang ikhwan kayak mujahid melihat pintu Surga juga. Tak jarang mereka berkata kepada sesama, "Ciee...cieee, anak sholih/sholihat idaman calon mertua nih yaaaa..."
ADK, jangan diplesetkan menjadi "Aktivis Dunia Kumpul". Bulan ini hangout departemen, pekan ini hangout grup pembinaan, bulan depan hangout all-ikhwan, lalu hangout muslimah only, lalu jalan-jalan sesama Angkatan, dst...dst...
Giliran tiba event Ramadhan, kelabakan. Giliran acara kajian, nggak dateng. Giliran ngisi mentoring pembinaan keIslaman, ngurus kuliah. Giliran menuntaskan program kerja, pura-pura ga bisa ditelpin. Giliran diundang rapat, ketiduran.
"Afwan aja ijin ada agenda keluarga", "Afwan ana bantu-bantu di rumah", "Afwan ana gak bisa kalo mepet waktunya", "Afwan cucian numpuk", "Afwan garap tugas, besok dikumpul", dan manajemen afwan lainnya. Lah, waktu longgar kemarin-kemarin pada dimana semua...? Sampai-sampai kewajiban di rumah terabaikan.

***
Mungkin zaman udah pada berubah ya. Makin kesini, mantan ADK makin menua, seperti Saya ^0^
Saya, mantan ADK yang kini punya anak dua dan berperan sebagai murobbi (pembina) pengajian sebagian mereka, sering merenung tatkala melihat fenomena ADK zaman sekarang di era kebebasan socmed.
Benarkah persoalan ukhuwwah dalam dakwah merupakan masalah intensifnya pertemuan sesama aktivis dakwah? Katanya, masalah ukhuwwah muncul karena mereka jarang ketemu, macet komunikasi, dan terlalu bekerja di bawah tekanan, benarkah demikian?
Bukankah persoalan ukhuwwah itu sesungguhnya persoalan iman, persoalan kesehatan ruhiyah? Manakala kualitas ruhiyah-ubudiyah seorang ADK itu tinggi, dengan pemahaman keIslaman dan dakwah yang benar mereka punyai, masalah ukhuwwah hanyalah bagian dari dinamika perjalanan, bukankah demikian?
Ujian ukhuwwah ADK, sejauh yang saya jumpai belasan tahun berkecimpung di dunia dakwah kampus dan kepemudaan, terbesar ada di willayah salah ucap, adu argumen, keliru memahami hasil syuro (rapat), gak sengaja membully, atau khilaf dalam pengambilan keputusan.
Itu semua seharusnya selesai pada tataran saling memaafkan, nasihat-menasihati, atau menguatkan hubungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidakkah demikian?
Saya sadar, ada banyak fenomena anak-anak muda zaman kini yang juga menjadi sebagian watak dan karakter ADK-ADK sekarang. Keinginannya untuk eksis dan diakui. Watak lumrah usia remaja & pemuda, yang di era socmed ini menjadi semacam "perang eksistensi". Berlomba-lomba untuk menonjolkan dan menampilkan citra diri sebaik-baiknya, semanis-manisnya, dan sesempurna-sempurnanya.

Saya akui, betul bahwa manusia suka hiburan. Bahkan membutuhkannya. Kepenatan agenda kerja dan dakwah, membuat ADK merasa harus mengambil tindakan untuk mengendurkan urat ketegangan mereka.
Disinilah masalahnya. Ketika "hangout Islami" seperti yang Saya sebut di atas seolah menjadi kebutuhan mendesak, darurat, dan rutin dilaksanakan guna melepaskan stress dan lelah akibat tekanan organisasi dakwah, lantas dimana letak taqarrub ilallah? Dimana letak sholat dan sabar? Dimana letak husnuzhan dan taubat?
Dimanakah letak pemahaman atas tabiat jalan dakwah? Dimanakah letak keistimewaan dan kesentralan majelis tarbiyah mereka dalam memperbaiki diri dan memberikan bimbingan atas dakwah?
Kita butuh kontemplasi diri. Lebih dari kebutuhan kita untuk mengaktualisasikan diri lewat "War of Existence" di hadapan manusia. Kontemplasi diri, atau muhasabah, mutlak dibutuhkan untuk membangun semangat dan orientasi ukhrawiyyah yang benar, dalam meniti jalan dakwah. Sudahkah ini kita lakukan, sebelum melibatkan diri dalam agenda-agenda hangout bersama sesama ADK?

Kita patut merenung dan menyisakan ruang untuk mengevaluasi, sudahkah hangout Islami yang kita lakukan itu berdampak perbaikan bagi amanah dakwah yang kita pikul di organisasi dakwah tersebut?
Adakah mereka, para anggota, yang selalu hadir di agenda-agenda hangout, juga disiplin hadir di agenda rapat dan dakwah? Adakah mereka, yang nampak ramah, ceria, dan bersahabat saat selfie & groupie itu, benar-benar memuliakan saudaranya di dunia nyata?

Adakah pekerjaan-pekerjaan dakwah itu selesai terdistribusikan secara adil dan merata ke semua anggota, jika memang tujuan hangout itu adalah "konsolidasi"?

Adakah acara hangout tersebut, justru menjadi 'pelampiasan' rasa rindu para ADK yang terjangkit penyakit hati kepada lawan jenis, dan menjadi 'obat' untuk bertatap muka, bertatap senyum, dan bertukar cerita? Sesuatu yang -MasyaAllah- sangat kami hindari semampunya di zaman kami aktif sebagai ADK dahulu.
Adakah acara hangout tersebut, malah menyisakan kesempatan bagi para ikhwan dan akhwat itu untuk intens berkomunikasi lewat chatting pribadi, setelah jalan bareng dan kongkow bersama?
Adakah hangout tersebut pada akhirnya mampu memberikan pelurusan niat atau reorientasi tujuan kepada anggota-anggota organisasi, atas cita-cita dakwah yang mereka emban? Atau justru kemudian mereka kembali "berulah" dengan kabur dan menghilang saat dibutuhkan, dan datang kembali saat acara hangout diadakan?
Saya sudah kenyang kepada fenomena ini sejak dahulu, meski dalam wujud dan kemasan berbeda. Tentang fenomena "Penumpang gelap dalam kafilah dakwah". Mereka yang mengeruk keuntungan duniawi, atas perjuangan meniti jalan Nabi ini.
Sadarilah.
Mencari hiburan itu lumrah. Bercanda itu manusiawi. Lakukanlah dalam batas sewajarnya. Jangan sampai keberbutuhan untuk menghibur diri menjadikan kita terlupa atas prioritas dakwah, apalagi keliru dalam menterapi persoalan ukhuwwah.
Niat sudah semestinya dimanifestasikan pada kebenaran amal. Niatnya baik, namun cara merealisasikan niat itu akhirnya membawa kemungkaran baru, tentu akal sehat kita haruslah menimbang: sudah benarkah cara ini digunakan?
Syaithan akan berupaya membelokkan niat kita, sepanjang hari, sepanjang tahun. Niat awalnya ukhuwwah, berlanjut mimpi indah, upgrade ke mutaba'ah yaumiyyah, lalu meningkat ke chatting papah-mamah, akhirnya menjurus ke "kapan nikah", walhasil, alasannya "demi dakwah". Jablayy ahhhh...
.
.
.
Kita patut waspada, kepada langkah syaithan dalam membuat indah suatu kemaksiatan. Jangan-jangan, kita sudah terperangkap pada jebakan yang mereka buat, sehingga kita masa bodoh kepada potensi dosa atas perbuatan-perbuatan mubah yang overdosis dilakukan...

#AktivisDakwahKampus

Wa'alaikumsalam wr.wb 
Semoga bermanfaat :)) 

Rabu, 18 Januari 2017

COMING SOON BAKSOS 2017

Assalamu'alaikum wr.wb.....

     Tak terasa detik demi detik waktu telah terlewati, dari berbagai moment indah dan mengharu biru telah banyak tercipta. Kau dan aku berbagi lelah dan penat bersama, merangkul siapapun yang membutuhkan tanpa membedakan suku, ras, dan usia. 

karena Allah berfirman : 

 وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(Q.S. Al-Maidah : 2)


   Dalam rangka mengerjakan kebaikan dan taqwa untuk kesekian kalinya Ath Thibb mengadakan Bakti Sosial di tahun 2017 ini. Dan berikut ini susunan kepanitiaannya , simak yaa .... :)

 


   Semoga nama-nama diatas dapat menjalankan amanahnya dengan baik ya, dan diatas sudah dikatakan ini bukan pertama kalinya ath thibb mengadakan baksos, baksos ini merupakan agenda turun temurun dari tahun sebelumnya, dan berikut beberapa poster-poster dari baksos sebelumnya , bisa jadi bahan reverensi juga buat panitia. 

Poster Baksos januari 2013


Poster Baksos Januari 2014 


Poster Baksos Februari 2016 


Gimana ? keren-keren kan posternya , dan acaranya juga gak kalah keren kok....... Penasarann kan gimana baksos 2017 ini ? so, stay tune terus yaaa ... :) 


Ohhh, yaa,,, dan bagi kakak/abang alumni yang masih punya foto kenangan baksos tahun sebelumnya boleh dong di share di kolom komentar biar adek2nya tahu gimana seru dan bermanfaatnya acara ini. :) 

Akhir kata admin mengucapkana wabillahhi tahufik walhidayah wassalamu'alaikum wr.wb 


semoga bermanfaat :)) 



Amal Sholih





Assala'mualaikum wr.wb

Apa kabar Ikhwah Fillah ?? Bagaimana kondisi ruhiyah kita saat ini?

Apapun itu, semoga kita semua diberi ketabahan, keikhlasan dan rasa syukur yang seluas-luasnya dalam menjalankan rutinitas kita.
      Hari ini kita akan membahas sedikit mengenai amal sholih atau amal shaleh. kita tentunya sudah sering mendengar istilah yang satu ini. Namun, tahukah kamu apa-apa saja yang termasuk dalam amal sholih dan apa saja yang hal-hal yang dapat merusak amal sholih tersebut? Nah,, langsung saja kita bahas, Simak baik-baik yaaa........... :)


Amal Sholih terdiri dari dua kata, yaitu :

1. Amal (Amala) yang artinya "perbuatan/pekerjaan", yang berarti segala kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan itu dikatakan amal.

2. Sholih yang artinya "baik" .

jadi, amal sholih dapat diartikan segala perbuatan baik yang sengaja dilakukan. lalu, apa saja sih amal sholih itu?

amal sholih terbagi dalam 3 hal, yaitu :

1. Amal Sholih yang terkait dengan Akidah
          Jika, kita membicarakan akidah maka tak lepas bahasannya dengan rukun iman. Nahh,, amal-amal yang berkaitan dengan rukun iman maka akan berkaitan dengan akidah.

2. Amal sholih yang berkaitan dengan Syari'ah

3. Amal sholih yang berkaitan dengan Akhlak


Dalam melakukan ketiga amal sholih ini ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Sesuai dengan ilmunya -> jadi, jangan mengada-ngadakan sesuatu jika kita tak punya ilmu yang pasti yaa, sebelum berbuat sesuatu amal pastikan dulu kita mengerti hukum-hukum atau aturannya, jangan sampai amal yang kita lakukan menjadi sia-sia.

2. Sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist

3. Sesuai dengan petunjuk Rasulullah.SAW -> "Sesungguhnya sudah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik"

4. Ikhlas


jika, kita sudah melakukan amal sholih tentunya ada keuntungan yang akan kita dapat, baik itu untuk dunia maupun diakhirat kelak,  keuntungan yang akan kita dapatkan jika melakukan amal sholih, yaitu :

1. mendapat Rezeki yang baik

فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (Q.S. Al-Hajj : 50) 

2. Derajat yang tinggi 

وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَٰئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَىٰ
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia) (Q.S. Taha :75)

3. Keberuntungan 

فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَىٰ أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ
Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-Qasas: 67) 

4. Keadilan 

إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا ۖ وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا ۚ إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ ۚ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ

Hanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.(Q.S. Yunus : 4) 

5. Keluar dari kegelapan 

رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا

(Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya. (Q.S. At-Thalaq:11) 

6. Pahala yang cukup 

وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (Q.S. Ali-Imran : 57) 

7. Hilangnya perasaan takut 

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا
Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya. (Q.S. Taha : 112) 

Dan nilai-nilai yang terkandung dalam amal sholih adalah sebagai berikut : 

1. Menentramkan hati dan mendamaikan jiwa 
2. Membina kepribadian yang berkualitas
3. Menumbuhkan kerendahan Hati 
4. Membela kebenaran dan keadilan
5. Membentengi diri dari perbuatan dosa
6. Berbagi kebahagian kepada orang lain. 

Bagaimana, banyak kan manfaat yang dapat kita ambil dari beramal sholih, tidak hanya pahala saja melainkan kita akan mendapat manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam hidup ini. selain manfaat, ada juga hal-hal yang dapat merusak perbuatan amal sholih kita , yaitu : 

1. sibuk mencari aib manusia 
2. Kerasnya hati 
3. Cinta dunia 
4. sedikit malu
5. Panjang angan-angan
6. kezholiman yang tiada habisnya. 

Nah,, gak mau kan amal sholih yang sudah kita kerjakan jadi rusak karena suatu perbuatan yang tidak sengaja atau tidak sadar kita perbuat, jadi mulai sekarang coba biasakan menjauhkan diri dari ke-6 hal di atas. 


jangan pernah meremehkan perbuatan baik sedikit pun, karena bisa jadi karena perbuatan baik yang satu itu Allah memberi kesempatan pada kita merasakan bagaimana Indahnya Syurga. Teruslah berdakwah selagi Raga mu masih sanggup dan teruslah berdakwah selagi Jiwa mu masih melekat pada raga. 

Akhir kata Admin mengucapkan, wassalamu'alaikum wr.wb 

semoga tulisan ini bermanfaat :))