Mungkin kata ini sudah tak asing lagi,
“sebab-akibat” yaa , segala hal yang terjadi pasti ada “sebab” dan “akibat” nya
, karena itulah dunia. Tapi sadarkah kau bahwa dibalik dua kata itu,Allah
menyelipkan begitu banyak pelajaran. Untuk mengingatkan kita sebagai manusia
bahwa kita hanya makhuk Allah yang lemah, namun dilain pihak kita adalah
makhlukNya yang paling sempurna.
Pikirkanlah!!
Tidakkah Allah begitu menyayangi kita. Yaa,kita …manusia yang masih sangat
sering melupakannya, tapi sadarkah kau bahwa Allah tak pernah sedikitpun
melupakanmu, melupakan kita, melupakan UmatNya. Sadarkah kau Di tengah ke
MahakuasaanNya, Allah masih memberi kita pilihan untuk kita, bagaimana kita
ingin menjalani hidup ini, itu semua diserahkanNya pada kita makhlukNya yang
lemah dan tak berdaya ini. Tapi ia tak membiarkan kita begitu saja, lagi lagi
Allah menunjukkan Kasih dan Sayang Nya untuk kita, Allah kirimkan Seorang Rasul
untuk menjadi panutan kita, Allah tinggalkan Al’quran untuk menjadi petunjuk
bagi kita menuju jalanNya. Sadarkah kah kau itu semua untuk kita? Makhluk
yang TAK TAHU MALU ini, masih kah kau
mau mengelak?
Dalam
firmanNya Allah berkata :
“Dan kami tidak mengutus Engkau
(Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat Bagi seluruh Alam” (QS. Al-anbiya :107) .
Lihatlah!!,
Betapa Allah begitu memikirkan kita. Allah tahu kita ini adalah Makhluknya yang
sering bahkan sangat sering sekali lalai, Oleh karena itu Allah mengirimkan
Panutan dan juga petunjuknya untuk kita. Untukk apaa?? Supaya kita tidak
bingung, supaya kita mempunyai pegangan kuat menuju ke JalanNya.
Dunia itu SEBAB
dan AKIBAT….
Mengapa saya mengibaratkan dunia seperti
itu, karena memang seperti itulah nyatanya. Apa yang kita usahakan hari ini,
akan menjadi akibat yang kita alami di masa mendatang, begitu juga sebaliknya. Apabila
yang kita lakukan itu baik maka kita akan mendapatkan hasil yang baik, dan
apabila yang kita lakukan itu buruk maka buruk pulalah hasil yang akan kita
dapatkan. Dan disinilah letak tipuan dunia itu berada, banyak manusia yang
sering tertipu mereka menginginkan hal yang instan, sehingga segala cara mereka
lakukan untuk dapat mendapatkannya.
Padahal Allah sudah memperingatkan
kita, melalui firmanNya Allah berkata:
“ Sesungguhnya kehidupan Dunia hanyalah
permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan
memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad : 36)
Lihatah!! Bagimana
Allah begitu sayang pada kita, Allah benar-benar tidak ingin kita tersesat di
dunia ini, Allah tidak ingin kita terjebak di Dunia ini. Namun hanya kita
(manusia)lah yang begitu Bodoh. Seakan-akan kita tahu segalanya.
Sering kali
kita mengeluh atas apa yang telah diberikanNya, padahal bisa jadi itulah yang
saat ini yang terbaik untuk kita dapatkan. Saya mempunyai suatu ilustrasi, yang
cukup sering terjadi dikehidupa sehari-hari.
“misalkan,
suatu saat dimana waktu itu kau sedang terburu-buru untuk pergi bekerja atau
kuliah, akan tetapi sayang sekali di tengah perjalanan kau terjebak macet,
macet yang lumayan panjang. Lalu apa yang kau lakukan saat itu,kau pasti
mengeluh bukan?dan berkata Ya, Allah kenapa harus macet sihh, tinggal 5 menit
lagi kalau tidak aku akan terlambat.”
Lihatlah betapa cepat kita mengambil
kesimpulan, padahal bisa jadi saat itu, Allah sedang melindungi kita, dengan
berkata:
“Wahai hambaKu bersabarlah, didepan
sana sedang ada kecelakaan jika kau pergi sekarang mungkin akan terkena kecelakaan
itu”. Misalkann…
Berkhusnudzan lahh… kita tidak tahu
apa yang akan kita alami, bahkan satu detik pun.
Dunia ini,
adalah sebab dan akibat apa yang kita dapatkan diakhirat kelak. Jika kau
ditanya ingin surge atau neraka?? Pasti semua orang akan menjawab surga. Karena
sudah tertanam di benak setiap orang surga adalah tempat yang indah dan
menyenangkan. Sedang neraka adalah seburuk-buruknya tempat. Akan tetapi sudah
pantas kah kita tuk berada disana? Kebanyakan manusia hanya menginginkan dan
tak mau berusaha. Justru yang mereka perbuat malah berbuat sebaliknya,
menginginkan surga tapi berbuat seakan-akan ia menginginkan neraka. Jika seperti
itu masih pantaskah kau berharap surgaNYa.
Wahai sahabat,
ketahuilah Allah itu sangat, sangat, dan sangat menyayangimu, menyayangi
umatNYa. Tak cinta di dunia ini yang cinta nya melebihi cinta Allah kepada
UmatNYa. Lalu masih maukah kau mencintai sesuatu yang lain melebihi kau
mencintai Allah? Setelah sekian banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Allah swt.,
sangat lah merindukanmu, bagaimana tidak Allah tidak hanya memberimu kesempatan
kedua, akan tetapi ketiga,keempat bahkan ke seratus atau lebih. Asalkan kau
bertobat dengan setulus-tulusnya, beristigfar,dan selalu memohon ampun. Insya
Allah, Ia akan memaafkanmu.
Ada sebuah
kisah ..
Pada suatu hari
hiduplah seorang pemuda yang setiap hari kerjanya adalah mabuk, berjudi,
berzina dan segala kemaksiatan lainnya. Namun ternyata dalam hatinya, sang
pemuda tadi ingin sekali bertobat dan meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat
yang telah dilakukannya selama ini. Namun tidak mudah mengubah kebiasaan yang
tlah biasa ia lakukan selama ini. Oleh karena itu, sang pemuda tadi ingin
mencari seseorang yang bisa mengajarkan dan mengarahkannya untuk menjadi orang
yang lebih baik dan mampu meniggalkan perbuatan tidak terpuji tersebut.
Di waktu yang
bersamaan, hiduplah seorang wali (kekasih Allah) yang tinggal di sebuah bukit. Beliau
mengasingkan diri dari keramaian untuk senantiasa bercinta kepada Allah dan
senantiasa menjaga hatinya dari kotoran duniawi. Namun, suatu ketika perbekalan
yang ia miliki tinggal sedikit dan ia harus turun dari bukit untuk membeli
kebutuha-kebutuhan dipasar.
Sang pemuda
yang mendengar dari masyarakat bahwa ada seorang waliullah yang tinggal di
bukit itu, maka ia pun bermaksud menaiki bukit itu untuk bertemu sang wali
menanyakan perihal bertobat serta meminta arahan dan motivasi untuk dapat
meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat yang ia lakukan selama ini. Singkat cerita,
akhirnya mereka berpapasan dijalan menuju bukit tersebut, sang pemuda dengan
tubuh gemetaran, karena malu melihat keadaan dirinya, pemuda dengan pakaian
lusuh dan bolong ditambah ingatan akan segala perbuatan maksiat yang ia perbuat
selama ini ia lakukan, ia berdiam diri dipinggir jalan tersebut dalam hatinya
ia berkata :
“ Ya Allah saya memang berkinginan
bertobat dan mencari seseorang yang dapat mengarahkan saya agar bisa menjadi
manusia yang lebih baik lagi, tetapi kenapa Engkau mempertemukan kami secara
tiba-tiba begini? Saya malu, dosa yang telah saya perbuat tidak dapat terhitung
lagi sangking banyaknya. Ya Allah saya adalah pendosa sedang beliau adalah
seorang wali, kekasig-Mu. Aduh bagaimana ini? Dia semakin dekat. Ampuni hamba
yaa Allah, ampuni dosa-dosa hamba yang hina ini..”
Akhirnya mereka berpapasan , sang
pemuda tadi hanya berdiam diri dan tunduk karena, takzim kepada sang wali sadar
diri atas apa yang ia perbuat selama ini. Sedangkan sang wali, melihat
laki-laki yang ada dihadapanya dengan pakaian seba bolong-bolong dibagian
celana, gelang yang melingkar dipergelangan tangannya, serta aroma minuman
keras yang tercium dari pakainnya dan sebagainya, dalam hati sang wali berkata:
“Emm.. ini orang tidak mengerti
sopan santun. Ada yang lewat didepannya tidak mengucap salam,tidak menegur,
melihat saya saja tidak. Apalagi pakaian yang ia pakai tidak keruan, tercium
aroma alkohol dari pakaiannya. Dasar manusia tidak berakhlak Astaghfirullah.”
Penyakit sombong dan merendahkan
orang lain mulai muncul dari dalam diri sang wali. Kemudian seketika itu, makam
kewaliannya dicabut oleh Allah.swt., sedangkan sang pemuda tadi dengan segalan
keinsyafannya dan kerendah hatinya menjadi sebab diangkat derajatnya dan diberi
hidayah oleh Allah.swt.,
Meskipun cerita ini belum bisa
dipastikan kebenarannya, tapi lihatlah betapa Allah begitu mengasihi hambaNya
yang ingin bertobat, dan membenci sifat sombong sekecil apapun itu. Pelajaran ini
juga sesuai dengan firmanNya yaitu :
“ ..Dan (Allah) lebih tahu tentang
kamu, ketika dia menciptakan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam
perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah (Allah) yang
lebih tahu tentang siapa yang bertakwa. (QS. An-najm : 32)
(Nb: Cerita diatas dikutip dari
sebuah buku yang berjudul “Sungguh Allah sangat merindukan kita”)
Oleh karena itu
sadarilah, wahai sahabat bahwa Allah sangan menyayangi kita sebagai umatNYa. Tak
ada kasih sayang lebih besar didunia ini selain Kasih dan SayangNya. Dan tak
ada lagi alasan bagi kita untuk menjauh dariNya . Karena mencintai Allah itu
fitrah seorang hamba kepada penciptanya. Ketahuilah kita tak akan bisa hidup
jika kita menjauh darinya.
Semoga kita senantiasa diberi
hidayah dan karunia oleh Allah.swt., Aminn yaa Rabbalallamin.
By : hamba Allah yang insya Allah dirahmati oleh Allah.swt.,